Tidak terasa perjalanan ini telah memakan setidaknya hampir dua tahun, dua tahun tidak bertemu orang tua, dua tahun tidak berkumpul bersama sanak family, dua tahun tidak sholat id bareng, dua tahun tidak mengumandangkan takbir bersama. dua kali puasa dua kali lebaran (hampir menyamai bang toyib) tidak bersama mereka rasanya ada sebuah kepingan yang tercecer , yang tidak lengkap apabila dijadikan sebuah puzzel cerita dalam kehidupan.
Tetapi alhamdulillah ditahan rantau di negeri orang dapat di pertemukan allah dengan pengganti keluarga yang dirumah, pengganti puzzel yang hilang , pengganti hangatnya sebuah ikatan dengan keluarga. seperti yang di katakan di dalam sebuah syair oleh imam syafi'i :
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman.مَا فِي المُقَامِ لِذِيْ عَقْلٍ وَذِيْ أَدَبٍ مِنْ رَاحَةٍ فَدعِ الأَوْطَانَ واغْتَرِب
سَافِرْ تَجِدْ عِوَضاً عَمَّنْ تُفَارِقُهُ وَانْصَبْ فَإنَّ لَذِيذَ الْعَيْشِ فِي النَّصَبِ
إِنِّي رَأَيْتُ وُقُوْفَ المَاءَ يُفْسِدُهُ إِنْ سَاحَ طَابَ وَإنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ
وَالأُسْدُ لَوْلَا فِرَاقُ الأَرْضِ مَا افْتَرَس وَالسَّهْمُ لَوْلَا فِرَاقُ القَوْسِ لَمْ يُصِبْ
وَالشَّمْسُ لَوْ وَقَفَتْ فِي الفُلْكِ دَائِمَةً لَمَلَّهَا النَّاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنَ عَرَبِ
وَالتُرْبُ كَالتُرْبِ مُلْقًى فِي أَمَاكِنِهِ وَالعُوْدُ فِي أَرْضِهِ نَوْعٌ مِنْ الحَطَبِ
فَإِنْ تَغَرَّبَ هَذَا عَزَّ مَطْلُبُهُ وَإِنْ تَغَرَّبَ ذَاكَ عَزَّ كَالذَّهَبِ
Tinggalkan negerimu dan hiduplah di negeri orang (asing)
Merantaulah, kamu akan mendapatkan pengganti dari yang engkau tinggalkan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika ia (air) mengalir maka akan menjadi jernih, jika tidak, maka akan menjadi keruh menggenang
Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akan kena sasaran
Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang).
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan
Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya.
Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni
sungguh indah syair ini, begitu terasa dengan kehidupan yang dijalani. maka nikmat allah yang mana lagikah yang engkau dustakan?
ya allah lindungi dan jagalah keluarga yang ada dikampung halaman dan sehatkanlah mereka selalu, jaukanlah mereka dari segala bala'. amin.
kullu 'aamin wa antum ilallahi aqrob
anak rantau, madinatul buust islamiah kairo-mesir
aku dan kerinduan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar