Rabu, 08 April 2015

Jodoh adalah Cerminan Diri



Seperti biasa hari rabu adalah jadwal dars fiqih bersama dengan syeikh hisyam. Namun dalam talaqi kali ini rasanya saya sedikit tersengat dengan perkataan beliau. “seandainya kalian ingin mendapatkan istri seperti ‘aisyah R.a maka kalian harus bisa seperti rosulullah Saw.” Dalam artian yang bisa saya artikan, jika kalian ingin istri yang sholehan makan kalian harus men-sholeh-kan diri kalian sendiri. Sebagai mana firman allah: 

اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ

" Wanita-wanita yang jahat untuk laki-laki yang jahat, dan laki-laki yang jahat untuk wanita-wanita yang jahat pula. Sedang wanita-wanita baik-baik untuk laki-laki baik-baik, dan laki-laki baik-baik untuk wanita baik-baik pula."(an nur :26)

Ada yang bilang jodoh adalah cermin diri. Jika laki-laki sholeh istrinya akan sholehah, jika alay istrinya akan alay, jika jorok istrinya akan jorok dll, tapi kadang ada juga suami istri saling melengkapi, dan ada juga suami istri yang bagaikan langit dan bumi. Apakah tafsir ayat ini adalah anjuran untuk memiilih pasangan hidup yang baik? –wallahu a’lam- perlu merujuk kepada kitab-kitab tafsir.




#Hanya tulisan tak bermutu di malam hari. dari seseorang yang belum mencapai 20 tahun.
darb el ahmar.
aku dan kerinduan :D
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar